Setelah tahap sterilisasi, selanjutnya masuk tahap
pembibitan (inokulasi). Baglog yang sudah ditiriskan siap untuk dibibit. Proses
ini bisa dilakukan dalam kamar biasa, namun tetap memperhatikan kenyamanan dan
kebersihan ruangan. Jangan lupa perhatikan kebersihan pakaian sebelum melakukan
pembibitan. Agar tidak kegerahan, sobat bisa memakai kipas angin. Bila perlu, nyalakan lampu ultraviolet terlebih dahulu 10 menit
sebelum pembibitan untuk membunuh mikroorganisme di udara yang mungkin bisa
menyebabkan kontaminasi. Intinya, segala sesuatunya harus bersih saat
pembibitan.
Langsung saja, berikut ini langkah-langkah dalam proses
pembibitan jamur tiram!
- Pakai masker penutup mulut. Bersihkan kedua tangan dan spatula pakai alkohol
- Siapkan lampu busen dan isi dengan spirtus, kemudian nyalakan
- Buka tali pengikat baglog. Ambil bibit F2 sekitar 1 sendok makan dengan cara mengoreknya memakai spatula (satu botol bibit F2 bisa untuk diturunkan ke 15-20 botol)
- Masukan bibit kedalam baglog
- Ambil segumpal kapas kemudian bentuk menjadi bulatan. Panaskan kapas selama 1 detik di atas api. Lakukan dengan cepat agar kapas tidak terbakar. Tujuan pemanasan ini untuk menjaga agar tidak ada bakteri yang terbawa masuk
- Letakan kapas pada bagian tengah baglog. Ikat dengan membuat simpul. Cara lain bisa juga dengan memakai ring/cincin, kemudian dilapisi kertas lalu diikat karet.
- Baglog yang telah diberi bibit disusun dengan posisi tidur. Beri ruang jeda antar barisan, tapi tidak terlalu longgar untuk menghemat tempat penyimpanan.
Nah,
setelah membaca postingan kedua, ketiga dan yang keempat ini, sobat bisa
mempraktikan sendiri cara memproduksi jamur tiram. Jika ada yang kurang
jelas, sobat bisa mengajukan pertanyaan
melalui ruang komentar.
Salam
sukses, semoga berhasil!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar