Rabu, 28 Desember 2016

Cara Pembibitan Jamur Tiram

Setelah tahap sterilisasi, selanjutnya masuk tahap pembibitan (inokulasi). Baglog yang sudah ditiriskan siap untuk dibibit. Proses ini bisa dilakukan dalam kamar biasa, namun tetap memperhatikan kenyamanan dan kebersihan ruangan. Jangan lupa perhatikan kebersihan pakaian sebelum melakukan pembibitan. Agar tidak kegerahan, sobat bisa memakai kipas angin. Bila perlu, nyalakan lampu ultraviolet terlebih dahulu 10 menit sebelum pembibitan untuk membunuh mikroorganisme di udara yang mungkin bisa menyebabkan kontaminasi. Intinya, segala sesuatunya harus bersih saat pembibitan.

Langsung saja, berikut ini langkah-langkah dalam proses pembibitan jamur tiram!
  • Pakai masker penutup mulut. Bersihkan kedua tangan dan spatula pakai alkohol
  • Siapkan lampu busen dan isi dengan spirtus, kemudian nyalakan 
  • Buka tali pengikat baglog. Ambil bibit F2 sekitar  1 sendok makan dengan cara mengoreknya memakai spatula (satu botol bibit F2 bisa untuk diturunkan ke 15-20 botol)
  • Masukan bibit kedalam baglog
  • Ambil segumpal kapas kemudian bentuk menjadi bulatan. Panaskan kapas selama 1 detik di atas api. Lakukan dengan cepat agar kapas tidak terbakar. Tujuan pemanasan ini untuk menjaga agar tidak ada bakteri yang terbawa masuk
  • Letakan kapas pada bagian tengah baglog. Ikat dengan membuat simpul. Cara lain bisa juga dengan memakai ring/cincin, kemudian dilapisi kertas lalu diikat karet.
  • Baglog yang telah diberi bibit disusun dengan posisi tidur. Beri ruang jeda antar barisan, tapi tidak terlalu longgar untuk menghemat tempat penyimpanan.             
Nah, setelah membaca postingan kedua, ketiga dan yang keempat ini, sobat bisa mempraktikan sendiri cara memproduksi jamur tiram. Jika ada yang kurang jelas,  sobat bisa mengajukan pertanyaan melalui ruang komentar.

Salam sukses, semoga berhasil!


Minggu, 25 Desember 2016

Cara Sederhana Sterilisasi Baglog Jamur Tiram

Setelah baglog selesai dibungkus plastik, selanjutnya dilakukan sterilisasi atau perebusan. Sobat bisa merebus baglog memakai drum bekas untuk menghemat budget. Atau bisa juga menggunakan steamer . tapi, alat ini cukup mahal dan cocoknya untuk usaha skala besar. Harganya bisa mencapai Rp 100 jutaan. Sementara jika menggunakan drum cukup membelinya seharga Rp 150 ribuan saja. Proses sterilisasi yang penting harus benar-benar matang, agar bakteri yang ada dalam baglog terbunuh. Jika baglog belum matang, maka akan terjadi kontaminasi. Bibit jamur yang dimasukan ke baglog akan mati terserang bakteri.

Berikut ini langkah-langkah sterilisasi baglog jamur tiram!
  • Siapkan drum bekas dan buatlah sekat pembatas antara air dan baglog. Sobat bisa membuat pembatas memakai belahan bambu atau memakai besi yang dilas dengan ketinggian 10cm dari dasar drum.           
  • Letakan drum di atas tungku. Sebelumnya, buatlah tungku yang kuat dengan memakai beton atau bisa juga memakai susunan batako besar (hebel).
  • Dasar drum diisi air bersih dengan ketinggian cukup 5cm saja. Sepengalaman saya, jika isi air terlalu banyak, proses sterilisasi menjadi lama. Dengan 5cm air cukup kok untuk merebus baglog selama 10 jam.
  • Masukan baglog ke dalam drum dalam posisi berdiri. Tumpukan di atasnya diatur sejajar sehingga ada celah untuk uap panas menyelinap di sela sela baglog. Susun baglog sampai kurang lebih 120 baglog atau lebih sesuai keinginan sobat.
  • Tutup rapat dengan plastik tahan panas dan ikat menggunakan karet ban. Saya biasa memakai plastik ultraviolet. Sebab, plastik UV lebih tebal dan tahan uap panas. Sobat bisa juga melapisinya dengan karung goni atau terpal untuk mencegah uap keluar.
  • Nyalakan gas dan atur pengapiannya. Saya biasa memakai 1 tabung gas 3kg untuk merebus 1 drum baglog selama kurang 4-5 jam. Harap dimaklum, gas bersubsidi cocok untuk produksi  jamur tiram skala kecil, karena selain irit pengeluaran juga lebih praktis dibandingkan sterilisasi memakai bahan bakar kayu. Tapi, bahan bakar kayu bisa digunakan jika di sekitar lingkungan sobat sumbernya melimpah. Bahan bakar kayu sebenarnya lebih irit pengeluaran dan bisa membuat rebusan baglog cepat matang.
  • Setelah perebusan selesai, tiriskan hingga baglog benar-benar dingin. Pindahkan ke tempat persemayamannya sebelum dilakukan inokulasi (pembibitan).


Selamat mencoba, semoga berhasil!

Cara Membuat Baglog Jamur Tiram

Kunci sukses produksi jamur tiram salah satunya ditentukan pada proses pembuatan baglog. Yah, jika proses ini dilakukan sembarangan, maka hasilnya bakal kurang sempurna. Tapi, sebelum memahami langkah-langkah pembutan baglog, sebaiknya sobat mengetahui beberapa formulanya.





Berikut ini formula pembutan baglog!

Formula 1
·         Serbuk kayu 78%
·         Bekatul padi 20%
·         Kapur 1 %
·         Gipsum CaSO 4 1%
·         Tetes Tebu
Formula 2
  • Serbuk kayu 100 kg
  • Bekatul 10-15 kg
  • Tepung jagung 5 kg
  • Gula 0,5 kg yang dilarutkan dalam air
Formula 3
  • Serbuk kayu 82.5%
  • Tepung jagung 5%
  • Dedak 10%
  • Kapur 2,5%
Tahap Pembuatan Baglog Jamur

  • Pertama-tama saringlah media utama (serbuk kayu) memakai saringan yang biasa digunakan untuk menyaring pasir. Agar material yang besar-besar bisa dipisahkan. Kemudian, campurkan serbuk kayu (media utama) dan kapur sesuai komposisi atau formula yang sobat inginkan. Campur di atas lantai semen bersih atau lantai tanah beralas terpal lebar. Aduk hingga benar-benar rata
  • Tumpuk campuran media setinggi 50 – 100cm. Tutup memakai  terpal plastik. Kompos selama kurang lebih 3 hari. Jangan menambahkan dedak pada proses ini, karena biasanya akan timbul cendawan yang tidak diinginkan. Pada tahap ini, biasanya saya mencampurkan larutan bakteri starter EM4 yang dilarutkan dengan air sebanyak 50 liter. Fungsinya agar media cepat lapuk, sehingga diyakini mempercepat masa panen. Faktanya, memang lebih cepat, setelah saya bandingkan dengan baglog buatan sahabat tani lain yang tidak memakai EM4.
  • Di hari ketiga, sebelum dicetak pada wadah plastik, tambahkan dedak dan tepung jagung ditambah  gipsum. Penambahan gip memang tak wajib, tapi media ini bisa memperkuat baglog, sehingga tidak mudah patah. Gip juga bisa memperlambat pembusukan. Lalu, tambahkan air bersih dan aduk hingga rata dan pastikan semua media terkena air.
  • Untuk mengetahui tingkat kelembabannya. Genggam media dengan telapak tangan, lalu gumpalkan. Bila media belah 3, itu tandanya kandungan air sudah cukup. Bila media belah dua, itu tandanya kandungan air terlalu banyak. Sobat juga bisa memakai alat ukur dengan cara menancapkannya ke media. Tingkat kelembaban akan terlihat di layar. Setelah tingkat kelembaban sudah mencapai 60 %, media siap dimasukan dalam plastik. Belilah plastik PP ukuran 18cm x 35cm atau boleh juga 20cm x 30cm.
  • Cetak baglog memakai pipa paralon agar baglog lebih rata dan mudah dipadatkan. Tumbuk menggunakan kayu, kemudian ikat pakai karet atau plastik. Bobot baglog ukuran 18x35cm rata-rata mencapai 1,2- 1,5 kg.
  • Susun baglog dan selanjutnya siap masuk tahap sterilisasi.


Sabtu, 24 Desember 2016

Prosfek Cerah Usaha Budidaya Jamur Tiram

Salam sukses, sahabat. Dalam blog ini saya ingin berbagi pengalaman tentang usaha budidaya jamur tiram. Mungkin sebagian dari sobat belum tahu secerah apa sih usaha jamur tiram saat ini dan kedepannya. Yah, cari informasi itu penting sebelum sobat benar-benar terjun menggelutinya.

Sambil kerja di depan komputer sambil cari informasi peluang usaha, itulah yang saya lakukan dulu. Akhirnya, setelah searching bolak balik berbagai jenis Usaha Kecil Menengah, pilihan saya jatuh pada usaha budidaya jamur tiram. Kebetulan di kampung halaman saya suhu udaranya cocok untuk tumbuh kembang jamur. Saya pun memanfaatkan saung bekas penyimpanan kayu ukuran 5x3 meter milik orang tua.

Kumbung jamur sekecil itu ternyata mampu menampung sekitar 1000 an baglog jamur tiram karena cara tanamnya bisa disusun memakai rak dari bambu. Yah, budidaya jamur tiram tak perlu memerlukan lahan luas seperti bertani singkong atau jagung.

Untuk meminimalisir kerugian lantaran masih awam, saya pun coba membeli baglog jadi sebanyak 1000 log dengan harga per baglognya Rp 2500. Tahap awal sebaiknya jangan langsung produksi sendiri karena resiko kegagalannya sangat besar. Belum lagi macem-macem peralatan yang harus dibeli butuh modal yang lumayan. Kegagalan produksi kebanyakan disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang jamur itu sendiri, maka untuk pemula sebaiknya belilah baglog jadi dari petani berpengalaman.

Saat panen tiba, hati ini senang bukan kepalang. Memetik jamur tiap hari bisa jadi obat pereda stres lho. Hasil panen dibeli langsung oleh tengkulak dengan harga Rp 10.000 per kg. Jika ingin harga lebih tinggi  langsung saja bawa ke pasar terdekat dengan harga Rp 15.000 an per kilonya. Harga jamur cenderung stabil, kecuali seminggu sebelum lebaran Idul Fitri dan seminggu setelah lebaran harganya merosot. Itu karena pasar masih sepi, orang-orang masih pulang kampung. Sementara jamur tiram terus tumbuh tanpa bisa dicegah. 

Untuk itu, sebaiknya sobat mengolahnya jadi keripik jamur krispi, nugget, abon atau olahan lainnya agar jamur tak terbuang dan bisa dapat untung lebih tinggi dari olahan. Saya pribadi lebih tertarik dengan jamur tiram karena harganya lebih merakyat, sehingga bisa dibeli oleh kalangan ekonomi bawah. Sobat bisa lihat sendiri olahan jamur tiram sudah banyak di tukang sayur, warteg hingga restoran.

Peluang usaha jamur bisa dibilang prosfektif. Sebab, dari sisi manfaatnya sangat penting berkat kandungan gizinya yang tinggi. Jamur jenis ini memiliki protein nabati mencapai 10-30%. Dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan protein yang terkandung dalam asparagus, kol dan kentang. Empat kali lipat dari tomat dan wortel serta enam kali lipat dari buah jeruk. Belum lagi khasiatnya mampu meningkatkan sel darah merah, menurunkan kolesterol, mengobati kanker dan bisa sebagai tambahan gizi bagi ibu hamil.

Karena itu, seiring kesadaran masyarakat akan manfaat jamur, maka konsumsi jamur diperkirakan bakal terus meningkat.  Jamur tiram juga cocok sebagai pengganti daging ayam bagi para vegetarian yang memilih makanan sehat.

Nah, mungkin sobat membayangkan kira-kira bisa ngga ya panen tiap harinya 2 kwintal, 3 kwintal atau 1 ton? Itu semua bisa-bisa saja, tergantung jumlah modal dan kegigihan berusaha. Perlu diketahui, usaha jamur tak melulu mengandalkan panen, sobat juga bisa menjual bibit jamur, menjual baglog dan membuat produk olahan yang justru untungnya bisa lebih tinggi.

Lalu, bagaimana langkah yang tepat untuk bisa memulai jamur tiram? Berapa kira-kira modalnya? Saya sarankan sobat ikuti pelatihan terlebih dahulu atau sering-sering silaturahmi ke petani yang sudah berpengalaman. Untuk tips dan trik tentang budidaya jamur tiram akan saya share di postingan selanjutnya…