Senin, 16 Januari 2017

Harga Jamur Tiram dan Biaya Pelatihan Cara Budidaya















Kami menjual jamur tiram fresh untuk berbagai macam olahan atau untuk keperluan acara, seperti hajatan. Jamur bisa dibeli langsung ke lokasi budidaya atau diantar ke tempat pembeli. Selain itu, kami juga melayani pelatihan bagi sobat yang ingin tahu cara budidaya atau ingin terjun membuka usaha jamur tiram. Juga, menyediakan bibit F1 dan F2.

Harga Jamur Tiram per kg Rp 11,000 (beli langsung)
Harga Jamur Tiram per kg Rp 15,000 (diantar ke lokasi) hanya Jabodetabek, pesan minimal 30 kg
Harga Bibit F1 per botol    Rp 50,000 (bisa diturunkan ke 50 botol bibit F2)
Harga Bibit F2 per botol    Rp  6,000  (bisa diturunkan ke 15-20 baglog)
Biaya pelatihan budidaya   Rp 500,000

Bila berminat hubungi /WA : 0812-8127-4275 (Amir)

Sabtu, 07 Januari 2017

Masa Tumbuh Kembang Jamur Tiram yang Perlu Anda Ketahui

Setelah memasukan bibit kedalam baglog, babak baru pertumbuhan jamur tiram dimulai. Yah, bertahan atau tidaknya bibit dalam baglog menjadi penentu nasib pekebun mendulang panen atau malah merugi. Baglog yang telah diinokulasi baglog jamur akan melewati tahap inkubasi sebelum masuk periode produksi.


Meski terkesan hanya meletakan baglog dalam ruangan, kebersihan kumbung dan lingkungan sekitarnya wajib dilakukan pekebun sebelum memindahkan baglog berisi bibit kedalam kumbung inkubasi. Sapulah sampah organik atau non organi, kemudian sterilkan dengan menyemprotkan cairan alkohol 70% atau bisa juga memakai formalin untuk mematikan bakteri yang mungkin ada di dalam kumbung. Lakukan sterilisasi dua hari sebelum baglog dimasukan, setelah bau kimianya hilang.

Masa Inkubasi

Pada masa inkubasi ini suhu dalam ruangan harus dijaga antara 25 - 28°celcius dengan tingkat kelembaban antara 65-70 persen. Sobat bisa mengetahui suhu dalam kumbung dengan alat ukur thermometer-higrometer yang bisa dibeli melalui online atau offline. Ingat, tahap inkubasi butuh lingkungan agak hangat. Bila terlalu lembab, miselium enggan tumbuh.

Cek selalu alat higrometer, jika kelembabannya kurang, semprotkan air pada bawah lantai kumbung atau bisa juga menyiram bagian atap. Selain itu, kebutuhan cahaya pada masa inkubasi juga minim. Buatlah kumbung dalam kondisi gelap. Sobat bisa menutup jendela kumbung dengan paranet warna hitam agar lebih gelap. Tapi, sirkulasi udara tetap harus diperhatikan. Sobat, bisa membuka pintu atau jendela selama beberapa jam tiap harinya.

Masa inkubasi ini berlangsung kurang lebih selama 30 hari. Fase ini bisa dibilang berhasil jika baglog ditumbuhi miselium berwarna putih. Perlu sobat ketahui, pertumbuhan satu baglog dengan baglog yang lainnya mungkin saja berbeda. Ada baglog yang tumbuh miselumnya rata, ada pula yang tumbuh sebagian. Amati juga, bila ada baglog yang masih tetap coklat atau terdapat bercak warna hijau, itu artinya baglog terkontaminasi bakteri. Singkirkan dan pisahkan ke tempat lain.

Masa Produksi

Baglog yang setengah luasannya ditumbuhi miselium atau sekitar 50% layak dipindahkan ke dalam kumbung khusus produksi untuk menumbuhkan buah. Seperti halnya saat masa inkubasi, sebelum sobat memindahkan, lakukan sterilisasi kumbung produksi. Suhu optimal pada masa produksi harus dijaga antara 22 - 26° celcius dengan kelembaban 80 – 85%. Kondisi kumbung produksi harus dibuat lebih lembab dibandingkan kumbung inkubasi.

Kenapa perlu kumbung inkubasi dan produksi? Yah, untuk usaha skala komersil sobat harus buat dua kumbung dengan spesifikasi berbeda. Tujuannya untuk menjaga lingkungan optimal pada masing-masing proses. Tapi, jika hanya satu kumbung saja, sobat harus rajin memantau naik turun suhu dan menyiramnya jika suhu terlalu panas, sebaliknya jika suhu terlalu dingin buat kondisi kumbung menjadi agak hangat.

Rabu, 04 Januari 2017

Tips Sederhana Membuat Bibit F2 Jamur Tiram

Pembibitan merupakan faktor penting dalam usaha budidaya jamur tiram. Yah, dengan memproduksi bibit sendiri sobat bisa menghemat pengeluaran hingga 30 persen biaya produksi. Selain itu, kualitas bibit sudah pasti lebih terjamin. Tapi, proses pembuatan bibit F0, F1 dan F2 memiliki tingkat kerumitan yang berbeda-beda.

Karena itu, sebelum membuat bibit F0 dan F1, sebaiknya sobat belajar membuat bibit F2 terlebih dahulu yang prosesnya lebih mudah.  Untuk membuat 200 botol bibit F2 sobat harus menyiapkan sekitar 15 kg serbuk gergaji, 9 kg dedak, 3 kg tepung jagung dan 1,8 kg kapur dolomit.

Berikut ini tahapan membuat bibif F2 jamur tiram!

  • Campurkan serbuk gergaji dan kapur agar media terdekomposisi. Aduk hingga rata
  • Tutup dengan terpal plastik. Diamkan selama 3 hari (dikompos)
  • Pada hari ketiga, campurkan tepung jagung dan dedak, lalu tambahkan air hingga kondisi campuran media basah tapi air tak menetes. Ukuran airnya sekitar 60 persen seperti saat sobat membuat media baglog
  • Masukan dalam botol kaca
  • Sumpel mulut botol dengan kapas lalu ikat dengan karet
  • Lakukan sterilisasi dengan memakai drum. Atur tekanan gas agar suhu sampai 80-85° celcius. Lamanya proses sterilisasi ini sama seperti saat sobat merebus baglog. Selain memakai drum, sobat juga bisa menggunakan autoklaf, namun harganya lumayan mahal  
  • Diamkan selama 12 jam. Media siap diinokulasi bibit F1.

Selamat mempraktikan, semoga berhasil!